Sertifikasi Bagaikan Pisau Bermata Dua

Written by academic on Kamis, 13 Oktober 2011 at 05.14

Guru merupakan tonggak berdirinya suatu negara yang cerdas dan maju , guru merupakan pioner suatu bangsa .Setelah Jepang kalah dalam perang Dunia ke 2 , kaisar jepang pada waktu itu memerintahkan untuk mengumpulkan guru yang masih hidup untuk mengajari anak – anak Jepang dan juga menugaskan anak Jepang belajar ke luar negeri dan hasilnya Jepang merupakan Negara raksasa Otomotif  Dunia dan merupakan negara yang maju dalam bidang tehnologi  yang dulunya merupakan negara yang kalah dalam perang / negara yang mengalami dijajah oleh negara lain. Indonesia sebenarnya juga sama sejarahnya dengan Jepang dan Indonesia kaya akan Sumber daya Alamnya . kita harus sama dengan Jepang dan kita mempunyai sumber Daya alam yang melimpah . Maka dari itu peran guru yang harus mencerdaskan negara ini supaya mencerdaskan anak bangsa supaya bisa mengelola sumber Daya yang melimpah ini secara mandiri bukan diserahkan kepada negara asing.
 Dulu awal pertama disahkan UU guru dan Dosen , semua guru berharap tercapainya kesejahteraan dan meningkatnya profesionalitas guru di negara Indonesia tercinta ini , UU ini terinspirasi dari banyak persoalan di dunia pendidikan salah satu tujuannya  yaitu : supaya tidak akan ada lagi anak dibiarkan / ditelantarkan karena gurunya mencari kerja sampingan karena gaji tidak mencukupi dan meningkatnya SDM yang dimiliki oleh guru tersebut setelah tersertifikasi / profesional. Banyak para pendidik berharap dengan UU Guru dan Dosen ini akan adanya hari esok yang lebih baik daripada hari ini, harapan besar yang diinginkan oleh guru dan oleh warga negara supaya anak didik lebih maju lagi SDM nya. Seolah olah pemerintah hanya bisa mengesahkan Undang – undang saja , tapi dalam pelaksanaannya menuju sertifikasi itu belum ada niat yang serius ini ditunjukkan masih banyak guru yang belum mendapatkan Tersertifikasi , padahal target pemerintah tahun 2015 akan dituntaskan dan semua guru sudah tersertifikasi semua.
                Disamping itu ada permasalahan yang muncul di lembaga pendididkan ( baca Sekolah ) bagi guru yang sudah sertifikasi ada yang tidak meningkatkan kualitas dirinya tapi itu hanyak persoalan yang sering muncul. Dulu sering kita jumpai di sekolahan terjadi perbedaan pendapat tapi sekarang perbedaan Pendapatan , akan adanya jurang pemisah antara guru yang sudah sertifikasi dan yang belum tersertifikasi dan seolah- olah tanggung jawab di Sekolah hanya milik guru yang sudah dapat sertifikat saja ( guru sertifikasi/Profesional).
                Banyak tantangan terhampar di depan   wahai para Guru dan Dosen , mungkin saatnya kita ubah paradigma guru .Bahwa pekerjaan ini harus kita cintai dan harus kita laksanakan dengan sepenuh hati ,jangan dilihat bahwa pekerjaan menjadi guru yang profesional adalah milik guru yang bersertifikasi saja tapi  tanggung jawab kita semua dan perlu kita sadari mendidik anak adalah dari hati kita untuk berbuat sesuatu terhadap anak bangsa bukan karena ada imbalan yang tinggi . itulah istilah yang tepat bagi para guru kita.

Oleh : Tomi Apriyanto Hidayat , S.Pd.

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.